Minggu, 20 Desember 2009

judulnya semangat

aku lagi semangath..
semangath
semangth semangat
semangat
semangat
semangat
semangat
semangat
semangat

Selasa, 01 September 2009

kangen bloging

aduh maaf ... ampir setengah tahun ga nulis diblog ..
insya Allah mulai eksis lagi

Sabtu, 24 Januari 2009

TENTANG SABAR

Segala sesuatu di dunia ini, pada hakekatnya memiliki daya tarik dan
pesona keindahan. Seperti gelapnya malam akan terasa indah, manakala ada
bintang yang berkerlap-kerlip dan bulan purnama muncul. Burung merak
memiliki daya tarik, disebabkan oleh bulunya yang indah warna-warni.
Burung Beo memikat, karena suaranya yang indah dan pandai meniru. Emas,
mutiara, zamrud, kristal, banyak memikat orang, karena mempunyai pesona
yang memancar yaitu berupa kilauan sinarnya.

Nah sekarang bagaimana usaha manusia agar dirinya memiliki pesona yang
luar biasa? Maka disinilah Islam memberikan solusinya. Diantaranya melalui
sabar dan syukur yang mempunyai nilai penting untuk itu semua.

Secara etimologi, sabar (ash-shabr) berarti menahan (al-habs). Dari sini
sabar dimaknai sebagai upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau
meninggalkan sesuatu untuk mencapai ridho Allah. Sabar, menurut Dzunnun
Al-Mishry, adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang bertentangan dengan
agama dan bersikap tenang manakala terkena musibah, serta berlapang dada
dalam kefakiran di tengah-tengah medan kehidupan.

Lain lagi menurut syeikh Ibnu Qoyyim Al-jauziyah, bahwa sabar merupakan
budi pekerti yang bisa dibentuk oleh seseorang. Ia menahan nafsu, menahan
sedih, menahan jiwa dari kemarahan, menahan lidah dari merintih kesakitan,
dan juga menahan anggota badan dari melakukan yang tidak pantas. Sabar
merupakan ketegaran hati terhadap takdir dan hukum-hukum syari?at. Secara
umum sabar terbagi ke dalam tiga tingkatan.

Pertama, sabar dalam menghadapi sesuatu yang menyakitkan; musibah,
bencana, atau kesusahan.
Kedua, sabar dalam meninggalkan perbuatan maksiat.
Ketiga, sabar dalam menjalankan ketaatan.

Adapun contohnya apa yang terjadi pada nabi Ayyub, beliau ditinggalkan
oleh istri dan anak-anaknya tercinta meninggal dunia, kemudian ditambah
lagi dengan harta bendanya yang melimpah habis karena tertimpa bencana.
Inilah contoh sikap sabar dari yang pertama.

Adapun contoh selanjutnya, sebagaimana yang terjadi pada nabi Yusuf, Allah
SWT menguji kesabaran Yusuf dengan ujian yang lebih berat, yaitu rayuan
Siti Zulaikha, seorang wanita cantik lagi terpandang. Namun, dengan
kesabaran dan keteguhan iman, Nabi Yusuf pun mampu melewati ujian ini
dengan selamat. Padahal, saat itu Yusuf pun menyukai Zulaikha, dan suasana
pun sangat mendukung untuk melakukan maksiat.

Sedangkan contoh yang ketiga adalah kesabaran yang di miliki oleh nabi
Ibrahim dan anaknya Ismail, beliau berdua dengan tetap sabar dan taat atas
perintah Allah, meskipun saat itu sang ayah akan menyembelih anaknya
sendiri. Inilah bukti kesabaran dalam menjalani ketaatan atas
perintah-Nya.
Sabar itu indah, andaikata kita bisa memaknainya dengan benar.

Manusia seringkali berlaku egois. Ketika menginginkan sesuatu, ia berdoa
habis-habisan, sungguh-sungguh demi tercapai keinginannya. Tatkala
berhasil, ia pun melupakan Allah. Bahkan ia menganggap bahwa keberhasilan
itu adalah hasil jerih payah dirinya sendiri. Sebaliknya, saat ia gagal,
ia kecewa karenanya. Bahkan berburuk sangka kepada Allah. Padahal, rasa
kecewa, sedih, dan kesal itu lahir karena manusia terlalu berharap bahwa
kehendak Allah harus selalu cocok dengan keinginanya. Jelas dalam hal ini
ia melupakan sikap sabar dan syukur nikmat. Karenanya, beruntunglah orang
yang memiliki sikap sabar ketika musibah datang menimpa dan memiliki
syukur ketika keberuntungan datang menerpa. Dan dari sini pulalah kita
tahu bahwa antara sabar dan syukur merupakan dua hal yang saling
beriringan, berkaitan satu sama lain.

Ulama tasawwuf terdahulu, mereka membagi-bagi syukur itu atas tiga bagian
yaitu:
Syukur dengan hati
Syukur dengan lisan
Syukur dengan seluruh anggota badan

Syukur pada hati; maksudnya adalah kita meyakini, menyadari, mengetahui
bahwa segala nikmat itu bersumber dan bermuara dari Allah SWT.

Adapun syukur dengan lisan adalah penilaian hati, getaran hati yang
menjalar kepada anggota badan melalui mulutnya yang senantiasa basah,
memuji nikmat-Nya dan menyebut nama Allah berupa wirid dan dzikir seperti
tahmid, takbir, tasbih dan bentuk puji-pujian yang lain terhadap Allah.
Termasuk dalam katagori syukur pada lisan ini ialah seorang yang sentiasa
memuji-muji nikmat Allah di hadapan manusia lainya, mengajak manusia
untuk sama-sama bersyukur dan menzhohirkan kesyukuran itu melalui ibadat
dan majlis-majlis ilmu yang bertujuan untuk mengajak manusia supaya taat
dan patuh kepada Allah Ta?ala.

Selanjutnya yang termasuk dengan bersyukur pada seluruh anggota adalah
kita telah menyadari bahwa seluruh anggota badan, jiwa dan raga milik
Allah semata. Kemudian kita menggunakan dan memakainya untuk hal-hal
kebaikan juga. Dari mulai mata, telinga, tangan, kaki, mulut dan
sebagainya itu semua milik Allah dan kita harus menggunakannya untuk
keridhoan Allah juga.

Itulah tadi bentuk-bentuk kesyukuran, maka hendaknya kita untuk senantiasa
bersyukur kepada Allah yakni dengan terus memuji, baik itu dengan hati,
lisan ataupun anggota badan. Maka syukur nikmat bisa berarti bahwa kita
sentiasa ingat, sadar, memahami, mengerti, mengucapkan, melaksanakan dan
senantiasa memandang kepada Yang Memberi Nikmat yaitu Allah SWT. Dan
barang siapa yang mensyukuri nikmat-Nya, maka Allah pun akan membalasnya.
Sebagaimana firman Allah SWT:
“Dan ketika Tuhanmu memaklumkan: ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti
Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (Q.s. Ibrahim: 7)

Inilah salah satu sikap dari orang-orang yang beriman. Mereka menyadari
kelemahan mereka, di hadapan Allah, mereka memanjatkan syukur dengan
rendah diri atas setiap nikmat yang diterima. Bukan hanya kekayaan dan
harta benda yang disyukuri. Karena orang-orang yang beriman mengetahui
bahwa Allah adalah Pemilik segala sesuatu, mereka juga bersyukur atas
kesehatan, keindahan, ilmu, hikmah, kepahaman, wawasan, dan kekuatan yang
dikaruniakan kepada mereka. Mereka bersyukur karena telah dibimbing dalam
kebenaran.

Syukur dan sabar adalah kunci bagi meningkatnya keimanan seseorang pada
Allah SWT. Berbagai sarana telah disediakan bagi tumbuhnya rasa syukur dan
sabar dalam diri, baik berupa kenikmatan ataupun ujian. Syukur dan sabar
juga merupakan sarana untuk meningkatkan kwalitas diri agar lebih berharga
dalam pandangan Allah SWT.

Keindahan orang-orang yang memiliki pribadi syukur dan sabar akan tampak
dalam pola hidup kesehariannya. Ia tidak akan memiliki sikap sombong
meskipun bergelimangan harta dan kemewahan. Pribadinya terasa sejuk dan
penuh keakraban. Namun demikian, ia juga penuh dengan kegigihan untuk
tetap berjuang di jalan Allah untuk meraih keridhaan-Nya. Sungguh indah
pribadi-pribadi yang memiliki sifat syukur dan sabar dalam dirinya,
sehingga tidak tampak sama sekali dalam dirinya penyesalan dalam
penderitaan, rasa putus asa dalam ujian. Karena keindahan pribadinya
itulah, Allah merelakan diri-Nya duduk bersama golongan orang-orang
seperti ini. Allah SWT berfirman:

“…Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Baqarah
[2]: 153).

Demikianlah urgensi sabar dan syukur. Keduanya akan membuat manusia
menjadi pribadi yang menarik dan mempersona bagi orang-orang yang di
sekitarnya. Mudah-mudahan kita termasuk golongan orang yang memiliki sifat
ini, sehingga kemuliaan diri akan mengiringi kita selamanya.
Wa Allahu ?alamu bi showaab.

Di Nukil dari : Pesantren virtual
Oleh : Ustadz Jaya Rukmana

Jumat, 12 Desember 2008

Jumat, 28 November 2008

SAHABAT

Tahun berganti tahun,Bulan Berganti Bulan,Minggu berganti minGgu,Hari Berganti Hari,begitulah alur waktu yang takkan pernah kita dapat cegah walaupun hanya sesaat saja.teruntai kata dari lisan ini yang penuh dosa ini, saya atas nama pribadi ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua temen-temen yang telah menjadi bagian dari puzzle kehidupan saya sehingga mampu menutupi kekurangan yang saya miliki dengan kelebihan yang hanya di miliki oleh seorang sahabat.sengaja saya tuliskan sedikit tulisan yang ingin saya sampaikan khususnya sahabat-sahabat saya semasa saya mengenakan seragam abu putih,rasanya ingin sekali membalas kebaikan yang telah sahabat berikan tanpa pernah meminta apapun,temen-temen aku ingin selalu menjadi bgian dari kehidupan yang sama-sama telah kita lalui bersama-sama,biarlah jarak saja yang memisahkan tali persahabatan kita selama ikatan persahabatan yang telah kita tanam takkan aku biarkan kusut apalagi harus terputus karena suatu hal yang tak perlu.biar badan ini yang merasakan betapa ketika kehilangan atau harus berpisah dengan sahabat yang telah menjadi satu bersama bagian tubuh ini.sahabat kini jarak telah memisahkan kita jangan engkau pisahkan aku dengan hati-hati yang telah berpautan menjadi satu ini.kini aku telah mengetahui arti sahabat yang sesungguhnya yang takkan pernah terlahir kebumi untuk kesekian kalinya,orang bilang matahari lebih indah kaena mampu memberi kehangatan dan menerangi seluruh permukaan bumi tapi tidak bagi diriku,Orang bilang bulan lebih indah,karena mampu menyinari di kehidupan malam,tapi tidak bagi diriku,Orang bilang Bintang lebih indah dari yang lainnya karena sinarnya mampu mencerahkan suasana malam nan hening ,tapi tidak juga bagi diriku,yang paling indah dari ketiganya ialah bumi,mengapa bumi?”Karena di Bumilah terlahir seorang Sahabat yang akan memberikan Kehangatan seperti matahari, dan menyinari semua perasaan yang kita rasakan seperti bulan,serta mencerahkan suasana pada hati kita seperti bintang.jadi Mohon Sahabatku jangan pernah kau menjauh dari hidupku,jaga terus persahabatan yang telah kita pupuk dari awal hingga nanti berbuah untuk kebahagiaan

Jumat, 14 November 2008

SEBUAH PILIHAN

Siapa diantara kita yang belum pernah memilih? Kalau bisa dibilang hampir dari seluruh hidup kita adalah sebuah pilihan. Coba kita perhatikan dari kita bangun tidur dan saat pertama kali membuka mata. Di sana kita sudah dihadapkan pada pilihan. Mau bangun dan beraktifitas atau meneruskan tidur karena masih ngantuk? Masing-masing dari pilihan itu mengandung konsekuensi-kensekuensi khusus. Kalau kita memilih untuk bangun, kita harus melawan kantuk dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk kerja. Kalau memilih tidur lagi kita akan kehilangan kesempatan aktifitas kerja. Apa pilihan kita?
Setelah kita memilih bangun tidur, apakah pilihan itu berhenti sampai disana? Tentu saja tidak. Kita harus memilih akan makan di rumah atau dikantor. Akan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Sampai di kantorpun pilihan tetap ada. Saat makan siang akan makan di luar bersama teman atau sendiri. Akan pulang cepat karena janji degan seseorang atau menyelesaikan pekerjaan dulu. Semua dari pilihan kita mengandung akibatnya sendiri.
Sampai akhirnya pilihan itu datang kepada pekerjaan, usaha ataupun kehidupan untuk berkeluarga. Memilih sebuah pekerjaan, usaha atau kehidupan berkeluarga akan terasa sulit untuk kita tentukan. Apalagi memilih pekerjaan yang cocok, usaha yang cocok, jodoh yang cocok. Aduh, bagaimana caranya supaya saya sukses dengan pilihan saya?
Kita akan merasa asing dengan pilihan kalau kita tidak mau belajar dari pengalaman sehari-hari kita. Kita merasa selama ini belum pernah memilih dan tiba-tiba kita dihadapkan dalam pilihan untuk memilih usaha atau pekerjaan. Saat itu kita akan bingung bagaimana caranya menentukan pilihan.
Sampai akhirnya pilihan itu datang kepada pekerjaan, usaha ataupun kehidupan untuk berkeluarga. Memilih sebuah pekerjaan, usaha atau kehidupan berkeluarga akan terasa sulit untuk kita tentukan. Apalagi memilih pekerjaan yang cocok, usaha yang cocok, jodoh yang cocok. Aduh, bagaimana caranya supaya saya sukses dengan pilihan saya?
Perhatikanlah potensi diri anda, itu adalah hal yang harus kita ingat dalam menentukan pilihan.
Galilah potensi anda terlebih dahulu. Setelah potensi anda muncul, carilah keunikan dari potensi itu. Munculkan sesuatu yang orang lain belum pernah melakukannya. Apabila hal itu anda perhatikan dan memenuhi syarat dalam daftar pilihan anda, pilihlah dan terima kesempatan itu!!
Ada orang yang telah menyadari tentang potensinya. Ia juga telah merencanakan suatu usaha yang belum dibuat oleh orang lain. Tetapi ia tidak melakukannya saat kesempatan itu datang. Ia masih menunggu sesuatu yang dirinya sendiri juga tidak tahu, apa yang ia tunggu. Ternyata ia takut untuk memilih pilihannya itu. Ia tidak yakin dengan potensinya. Akhirnya ia kehilangan kesempatan emas yang terhampar di hadapannya.
Jangan menunda sebuah kesempatan
Ambilah ia, atau ia akan berlalu.
Kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.
Tentukan pilihan saat ia datang kepada anda. Dalam sebuah pilihan, Tuhan sedang membuka kesempatan untuk anda. Tuhan dengan tangan-tangan kasihNya selalu memberi pilihan kepada kita untuk menjadi lebih bermanfaat. Anda mungkin takut gagal?
Manusia yang belum pernah mengalami kegagalan,
Tidak akan pernah mengalami kesuksesan
(Kahlil Gibran)
Apabil anda takut melakukan kesalahan, artinya anda tidak pernah melakukan sesuatu yang baru. Yang terpenting adalah sadari tentang diri kita sendiri. Sadari potensi kita dan temukan keunikan di dalamnya. Setelah itu tentukan pilihan yang bermanfaat bagi kita. Apabila pada saat pertama kali anda melangkah dalam pilihan baru itu dan gagal, wajar bukan? Bayangkanlah bahwa anda sedang berjalan di suatu daerah yang asing dan gelap. Daerah yang sebelumnya belum pernah anda kunjungi. Tentunya saat itu anda belum tahu tentang jalan yang jelek dan jalan yang bagus, jalan yang mulus dan jalan yang berlubang.
Anda tersandung dan anda jatuh di daerah baru itu adalah hal yang wajar. Anda justru bisa belajar banyak dari hal itu. Dengan pengalaman itu anda akan semakin mengenal daerah itu. Yang penting jangan pernah berjalan mundur. Tentukan pilihan kita untuk kemajuan kita, bukan kemunduran kita.

Sudah saatnya anda memilih dengan penuh kesadaran tentang potensi anda dan kunikan anda. Apabila saat ini anda belum menggali potensi anda, belum menemukan potensi anda, mungkin pilihannya adalah memunculkan potensi itu sekarang juga. Hadapi tantangan hidup, jangan lari dari kehidupan! Ketika potensi itu muncul dan anda siap menentukan pilihan, jangan takut!! Anda akan siap merubah hambatan menjadi harapan!!
Setelah anda mengambil keputusan dalam memilih,
Lupakanlah semua rasa takut.
Orang yang tidak berani menghadapi rasa takut akan selalu
Melarikan diri darinya.
(George S.Patton)

Minggu, 09 November 2008

DALAM MUNAJATKU

Ya Allah..! Aku tidak melewati malam Jika tangan ketundukan telah terpatri bersujud, bersimpuh dikeharibaan Agung-Mu Mengharap kasih yang tiada bertepi Mengais ridha yang luas dan tak berbatas Menuju-Mu, meluahkan segala ronak kealfaan dan nodanoda dosa Kumohon tangan-Mu meraih taubatku

Ya Allah..!
Aku tidak membiarkan malam berlalu sunyi Bila hati telah khusyu` merasakan manis cinta-Mu Malammalamku terasa ringkas kuhabiskan dengan cucuran airmata taubatku Kau tak pernah lupa memelukku Dalam dekapan karunia yang tak berpenghujung Samudra ampunan-Mu maha luas

Ya Allah..!
Selangkah kumenujumu, seribu langkah Engkau datang Berjalan kumenghampiri, berlari EngKau membalas berlari kumengejarmu-Mu, Engkau amat sangat dekat padaku Lebih dekat dari pikiranku Engkau menjelma dalam bentuk semangat cita cita, ungkapan dan prilaku Engkau maha menggenggam segala yang hidup

Tuhanku..!
Cinta-Mu penghujung pengembaraan ini Kabulkan penggalan episode hidup adalah menuju-Mu Bukankah puncak dari sebuah kehidupan adalah meraih cinta-Mu?
Jadikan hidupku untuk-Mu

Ya Allah..!
Ranting yang patahpun tak lepas dari pengawasan-Mu Angin bertiup tanda tasbih seorang makhluk yang patuh Dedaunan yang jatuh dimusim gugur mengucap syukur Alasan apa bagiku untuk tidak menyebut asma-Mu?

Desah nafas, detak jantung yang memompa darah kesetiap pembulunya nama-Mu tak pernah lepas dari Dzikirku Ia selalu hadir, dengan-Mu hati ini terasa tenang

Ya Allah..!
Kujadikan shalat dan sabar sebagai penolong bagiku Bimbing hamba menuju jalan-Mu Jalan yang Kau anugerahkan nikmat pada mereka, bukan (jalan) orang yang Kau Murka dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Amien.

Shubra, 24 April 2007