Jumat, 28 November 2008

SAHABAT

Tahun berganti tahun,Bulan Berganti Bulan,Minggu berganti minGgu,Hari Berganti Hari,begitulah alur waktu yang takkan pernah kita dapat cegah walaupun hanya sesaat saja.teruntai kata dari lisan ini yang penuh dosa ini, saya atas nama pribadi ingin meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua temen-temen yang telah menjadi bagian dari puzzle kehidupan saya sehingga mampu menutupi kekurangan yang saya miliki dengan kelebihan yang hanya di miliki oleh seorang sahabat.sengaja saya tuliskan sedikit tulisan yang ingin saya sampaikan khususnya sahabat-sahabat saya semasa saya mengenakan seragam abu putih,rasanya ingin sekali membalas kebaikan yang telah sahabat berikan tanpa pernah meminta apapun,temen-temen aku ingin selalu menjadi bgian dari kehidupan yang sama-sama telah kita lalui bersama-sama,biarlah jarak saja yang memisahkan tali persahabatan kita selama ikatan persahabatan yang telah kita tanam takkan aku biarkan kusut apalagi harus terputus karena suatu hal yang tak perlu.biar badan ini yang merasakan betapa ketika kehilangan atau harus berpisah dengan sahabat yang telah menjadi satu bersama bagian tubuh ini.sahabat kini jarak telah memisahkan kita jangan engkau pisahkan aku dengan hati-hati yang telah berpautan menjadi satu ini.kini aku telah mengetahui arti sahabat yang sesungguhnya yang takkan pernah terlahir kebumi untuk kesekian kalinya,orang bilang matahari lebih indah kaena mampu memberi kehangatan dan menerangi seluruh permukaan bumi tapi tidak bagi diriku,Orang bilang bulan lebih indah,karena mampu menyinari di kehidupan malam,tapi tidak bagi diriku,Orang bilang Bintang lebih indah dari yang lainnya karena sinarnya mampu mencerahkan suasana malam nan hening ,tapi tidak juga bagi diriku,yang paling indah dari ketiganya ialah bumi,mengapa bumi?”Karena di Bumilah terlahir seorang Sahabat yang akan memberikan Kehangatan seperti matahari, dan menyinari semua perasaan yang kita rasakan seperti bulan,serta mencerahkan suasana pada hati kita seperti bintang.jadi Mohon Sahabatku jangan pernah kau menjauh dari hidupku,jaga terus persahabatan yang telah kita pupuk dari awal hingga nanti berbuah untuk kebahagiaan

Jumat, 14 November 2008

SEBUAH PILIHAN

Siapa diantara kita yang belum pernah memilih? Kalau bisa dibilang hampir dari seluruh hidup kita adalah sebuah pilihan. Coba kita perhatikan dari kita bangun tidur dan saat pertama kali membuka mata. Di sana kita sudah dihadapkan pada pilihan. Mau bangun dan beraktifitas atau meneruskan tidur karena masih ngantuk? Masing-masing dari pilihan itu mengandung konsekuensi-kensekuensi khusus. Kalau kita memilih untuk bangun, kita harus melawan kantuk dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk kerja. Kalau memilih tidur lagi kita akan kehilangan kesempatan aktifitas kerja. Apa pilihan kita?
Setelah kita memilih bangun tidur, apakah pilihan itu berhenti sampai disana? Tentu saja tidak. Kita harus memilih akan makan di rumah atau dikantor. Akan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Sampai di kantorpun pilihan tetap ada. Saat makan siang akan makan di luar bersama teman atau sendiri. Akan pulang cepat karena janji degan seseorang atau menyelesaikan pekerjaan dulu. Semua dari pilihan kita mengandung akibatnya sendiri.
Sampai akhirnya pilihan itu datang kepada pekerjaan, usaha ataupun kehidupan untuk berkeluarga. Memilih sebuah pekerjaan, usaha atau kehidupan berkeluarga akan terasa sulit untuk kita tentukan. Apalagi memilih pekerjaan yang cocok, usaha yang cocok, jodoh yang cocok. Aduh, bagaimana caranya supaya saya sukses dengan pilihan saya?
Kita akan merasa asing dengan pilihan kalau kita tidak mau belajar dari pengalaman sehari-hari kita. Kita merasa selama ini belum pernah memilih dan tiba-tiba kita dihadapkan dalam pilihan untuk memilih usaha atau pekerjaan. Saat itu kita akan bingung bagaimana caranya menentukan pilihan.
Sampai akhirnya pilihan itu datang kepada pekerjaan, usaha ataupun kehidupan untuk berkeluarga. Memilih sebuah pekerjaan, usaha atau kehidupan berkeluarga akan terasa sulit untuk kita tentukan. Apalagi memilih pekerjaan yang cocok, usaha yang cocok, jodoh yang cocok. Aduh, bagaimana caranya supaya saya sukses dengan pilihan saya?
Perhatikanlah potensi diri anda, itu adalah hal yang harus kita ingat dalam menentukan pilihan.
Galilah potensi anda terlebih dahulu. Setelah potensi anda muncul, carilah keunikan dari potensi itu. Munculkan sesuatu yang orang lain belum pernah melakukannya. Apabila hal itu anda perhatikan dan memenuhi syarat dalam daftar pilihan anda, pilihlah dan terima kesempatan itu!!
Ada orang yang telah menyadari tentang potensinya. Ia juga telah merencanakan suatu usaha yang belum dibuat oleh orang lain. Tetapi ia tidak melakukannya saat kesempatan itu datang. Ia masih menunggu sesuatu yang dirinya sendiri juga tidak tahu, apa yang ia tunggu. Ternyata ia takut untuk memilih pilihannya itu. Ia tidak yakin dengan potensinya. Akhirnya ia kehilangan kesempatan emas yang terhampar di hadapannya.
Jangan menunda sebuah kesempatan
Ambilah ia, atau ia akan berlalu.
Kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya.
Tentukan pilihan saat ia datang kepada anda. Dalam sebuah pilihan, Tuhan sedang membuka kesempatan untuk anda. Tuhan dengan tangan-tangan kasihNya selalu memberi pilihan kepada kita untuk menjadi lebih bermanfaat. Anda mungkin takut gagal?
Manusia yang belum pernah mengalami kegagalan,
Tidak akan pernah mengalami kesuksesan
(Kahlil Gibran)
Apabil anda takut melakukan kesalahan, artinya anda tidak pernah melakukan sesuatu yang baru. Yang terpenting adalah sadari tentang diri kita sendiri. Sadari potensi kita dan temukan keunikan di dalamnya. Setelah itu tentukan pilihan yang bermanfaat bagi kita. Apabila pada saat pertama kali anda melangkah dalam pilihan baru itu dan gagal, wajar bukan? Bayangkanlah bahwa anda sedang berjalan di suatu daerah yang asing dan gelap. Daerah yang sebelumnya belum pernah anda kunjungi. Tentunya saat itu anda belum tahu tentang jalan yang jelek dan jalan yang bagus, jalan yang mulus dan jalan yang berlubang.
Anda tersandung dan anda jatuh di daerah baru itu adalah hal yang wajar. Anda justru bisa belajar banyak dari hal itu. Dengan pengalaman itu anda akan semakin mengenal daerah itu. Yang penting jangan pernah berjalan mundur. Tentukan pilihan kita untuk kemajuan kita, bukan kemunduran kita.

Sudah saatnya anda memilih dengan penuh kesadaran tentang potensi anda dan kunikan anda. Apabila saat ini anda belum menggali potensi anda, belum menemukan potensi anda, mungkin pilihannya adalah memunculkan potensi itu sekarang juga. Hadapi tantangan hidup, jangan lari dari kehidupan! Ketika potensi itu muncul dan anda siap menentukan pilihan, jangan takut!! Anda akan siap merubah hambatan menjadi harapan!!
Setelah anda mengambil keputusan dalam memilih,
Lupakanlah semua rasa takut.
Orang yang tidak berani menghadapi rasa takut akan selalu
Melarikan diri darinya.
(George S.Patton)

Minggu, 09 November 2008

DALAM MUNAJATKU

Ya Allah..! Aku tidak melewati malam Jika tangan ketundukan telah terpatri bersujud, bersimpuh dikeharibaan Agung-Mu Mengharap kasih yang tiada bertepi Mengais ridha yang luas dan tak berbatas Menuju-Mu, meluahkan segala ronak kealfaan dan nodanoda dosa Kumohon tangan-Mu meraih taubatku

Ya Allah..!
Aku tidak membiarkan malam berlalu sunyi Bila hati telah khusyu` merasakan manis cinta-Mu Malammalamku terasa ringkas kuhabiskan dengan cucuran airmata taubatku Kau tak pernah lupa memelukku Dalam dekapan karunia yang tak berpenghujung Samudra ampunan-Mu maha luas

Ya Allah..!
Selangkah kumenujumu, seribu langkah Engkau datang Berjalan kumenghampiri, berlari EngKau membalas berlari kumengejarmu-Mu, Engkau amat sangat dekat padaku Lebih dekat dari pikiranku Engkau menjelma dalam bentuk semangat cita cita, ungkapan dan prilaku Engkau maha menggenggam segala yang hidup

Tuhanku..!
Cinta-Mu penghujung pengembaraan ini Kabulkan penggalan episode hidup adalah menuju-Mu Bukankah puncak dari sebuah kehidupan adalah meraih cinta-Mu?
Jadikan hidupku untuk-Mu

Ya Allah..!
Ranting yang patahpun tak lepas dari pengawasan-Mu Angin bertiup tanda tasbih seorang makhluk yang patuh Dedaunan yang jatuh dimusim gugur mengucap syukur Alasan apa bagiku untuk tidak menyebut asma-Mu?

Desah nafas, detak jantung yang memompa darah kesetiap pembulunya nama-Mu tak pernah lepas dari Dzikirku Ia selalu hadir, dengan-Mu hati ini terasa tenang

Ya Allah..!
Kujadikan shalat dan sabar sebagai penolong bagiku Bimbing hamba menuju jalan-Mu Jalan yang Kau anugerahkan nikmat pada mereka, bukan (jalan) orang yang Kau Murka dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Amien.

Shubra, 24 April 2007

KEGELISAHANKU

Setiap aku bangun pagi hari setiap Senin, aku selalu berada dalam kegelisahan. Dalam benakku selalu timbul pikiran, apa yang bisa kukerjakan hari ini, yang bermanfaat dan menghasilkan bagi diriku, bisakah setiap detik yang akan kulalui bermanfaat dan bernilai ibadah disisi Rabbku? Aku hanya bisa berucap Laahhaulawala quwwata illa billah hill’aliyyil’azim.

Telah hampir 9 bulan ini aku jadi pengacara (pengangguran gak banyak acara). Aku keluar dari kerjaan sebelumnya setelah bulan-bulan terkahir aku merasa tidak betah lagi dengan suasana kantor, membawaku ke arah pribadi yang tidak lebih baik dari sebelumnya. Setelah itu hampir setiap minggu aku mulai lagi mengirimkan lamaran-lamaran kerja.

Dua-tiga bulan pertama aku merasakan bosan, jenuh karena tidak ada kegiatan, banyak tidur. Selama aku tidak bekerja ini, aku dibiayai oleh abang, ini sangat kusyukuri karena aku tidak perlu lagi membebani kedua orang tuaku dengan kondisiku.

Tidak ada satupun dari lamaran yang kukirimkan memanggilku untuk tes apakah interviw ataupun tertulis. Aku mencoba bersabar dan tetap mengirimkan lamaran. Di dalam hati setiap kali menuliskan lamaran aku mulai berpikir, kenapa belum ada panggilan, apakah karena usiaku yang memang telah lewat dari 27 tahun? Aku sedih, kecewa, keputusaan, stres, tidak berguna.

Aku merasakan berada pada titik terendah dalam kehidupanku. Pada saat itulah aku teringat abang, sahabat-sahabatku dan orang-orang yang sedang bekerja pada detik tersebut. Mereka berjuang untuk menghidupi diri sendiri dan juga untuk keluarganya sehingga pada saatnya nanti Allah meminta pertanggungjawaban terhadap usia mereka dan dihabiskan untuk apa saja, mereka telah mempunyai jawabannya dan Insya Allah bernilai ibadah disisiNya, sementara aku? Aku tersentak, bagaimana aku harus mempertanggungjawabkan semua waktuku?

Ya Allah yang Maha Mengetahui, selama ini waktuku banyak terbuang begitu saja, jika sedih, stres aku terbiasa larut dengan tidur sebanyak yang aku mau. Aku berada dalam ketakutan terhadap pertanggungjawaban dan timbangan amalku kelak. Alangkah beruntungnya mereka yang bekerja, begitulah pikirku. Aku mulai berdoa agar setiap detik yang kulewatkan bermakna dan bernilai ibadah disisi Allah.

Pikiran dan sangkaanku juga kuubah, yang tadinya setiap menuliskan lamaran aku berpikir apakah masih ada lowongan buatku sesuai kemampuanku, masih maukah perusahaan menerima orang yang di atas 27 tahun dan sebagainya, aku ubah menjadi Allah akan memberikanku pekerjaan sesuai yang kuinginkan.

Allah melihatku dan tidak akan menyia-nyiakan kerja keras hambaNya. Dan tidak gelisah lagi... karena kupercayakan setiap langkahku, setiap yang akan kulakukan pada Allah untuk menuntunku..Kupasrahkan padaNya. Ya Allah, jangan pernah tinggalkan aku, walau aku dalam kondisi apapun. Ammiin..

BILA WAKTU TELAH MEMANGGIL

Bila waktu telah memanggil

Teman sejati hanyalah amal

Bila waktu telah terhenti

Teman sejati hanyalah sepi

Sekiranya seperti itulah syair lagu religi yang diciptakan sekaligus dinyanyikan oleh Opick. Lagu yang mampu membuat bulu kuduk saya ikut merinding mendengarnya demi menghayati setiap untaian kata-katanya. Walau begitu saya tidak jera untuk me-replay MP3 yang sering saya dengar di sela-sela aktivitas sehari-hari.

Sesungguhnya tidak ada didunia ini yang paling saya resahkan selain “Kematian”. Ketika kematian pasti akan terjadi pada semua makhluk-Nya yang hidup. Kematian yang selalu menyimpan begitu banyak misteri yang sangat sulit ditembus dengan akal manusia yang sangat terbatas ini.

Dulu saya termasuk orang yang sangat tidak peduli dengan kematian. Saya berpikir kematian itu hal yang lumrah saja dan tidak perlu dipusingkan karena pasti menimpa siapa saja yang hidup. Sampai akhirnya.. Innalillahi wa innalillahi roji'un.. saya harus kehilangan seorang ayah tercinta (semoga almarhum diampuni semua dosa-dosanya). Allah Subhana wata'ala masih berkenan mengingatkan saya melalui perpisahan itu. Hati saya sedih karena perpisahan itu harus saya alami tanpa diberi kesempatan untuk bertemu yang terakhir kalinya, karena waktu itu saya masih harus tinggal di Hong Kong.

Tepat dibulan Ramadhan tahun 2006 ayah berpulang, meninggalkan kami semua. Pukulan yang cukup membuat saya tersadar akan arti kehidupan dan kematian. Begitu kehilangan dan merasa sangat berdosa karena sebagai anaknya saya merasa belum pernah mampu membahagiakannya apalagi membalas jasa-jasa beliau semasa hidupnya.

Belum lama saya harus belajar menerima kehilangan ayah, kembali saya harus mendapatkan kabar meninggalnya seorang teman saya yang belum lama bekerja di Taiwan, disinyalir kematiannya itu karena sakit yang dideritanya semenjak di Indonesia. Dia seorang teman yang saya kenal saat masih sama-sama bekerja di Hong Kong. Tidak terlalu dekat namun sempat akrab beberapa saat menjelang kepulangannya ke Indonesia dulu sampai akhirnya dia mendaftarkan diri untuk mencoba peruntungannya di negeri Taiwan itu. Cita-citanya untuk berikhtiar agar bisa merubah hidupnya harus kandas karena ajal tidak bisa ditunda untuk segera menjemputnya.

Melalui kejadian itu semua, saya mulai tergugah untuk lmulai membaca-baca buku pengetahuan tentang kehidupan setelah kematian. Saya mulai mencari-cari buku yang bisa membantu saya meredakan rasa penasaran saya tentang apa sebenarnya yang terjadi setelah kematian menimpa, setelah nafas terhenti dan jantung tak berfungsi lagi. Ketika jasad mulai ditimbun dengan tanah, lantas jasad itu benar-benar sendiri dan hanya berteman dengan amalan-amalan semasa hidupnya. Sering pula saya ketakutan membayangkan bila hal serupa menimpa saya padahal saya merasa belum siapkan diri dengan amalan yang ada. Namun semua adalah kuasa-Nya. Tidak ada daya kita untuk menolaknya.

Kini saya semakin menyadari cinta Allah Subhana wata’ala kepada saya, sampai detik ini masih diberikan kesempatan untuk terus memperbaiki diri dari semua dosa yang pernah saya lakukan. Sampai detik ini diberi-Nya kemudahan untuk terus bermunajad memohon ampunan dan syawal ini, semoga dosa-dosa terampuni dan kembali menjadi hamba yang fitrah . Amin amin ya rabbal ‘alamin..

"Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan." (Q.S.AL MUNAAFIQUUN (ORANG-ORANG MUNAFIK) ayat 11)