Selasa, 01 April 2008

MERENDAH

Majikan itu mestinya jadi teladan bagi anak buahnya.Ia selalu dipandang ,karena posisi majikan itu diatas,pandangannya tak mungkin bertemu dengan anak buahnya klo ia selalu mendongak.Majikan harus selalu merunduk, menunduk, merendah, agar ia bisa "menyentuh "bawahannya.

Bagian paling penting yang harus disentuh oleh seorang majikan adalah hati .Seorang pemimpin yang baik akan skan selalu berusaha menyentuh hati bawahannya .Untuk itu ia mesti merendahkan hatinya .

Sikap rendah hati seorang majikan menggambarkan ketinggian budi dan mulutnya .semakin bermutu semakin merendah .benar-benar ibarat padu semakin berisi semakin merunduk.

Begitulah majikan .Ia harus rendah hati. Ia harus tawadhu.Sikap tawadhu menjadi ciri kemulian seseorang .Karenya Imam Syafi'imengungkapkan,"sikap tawadhu adalah akhlak orang mulia ,sedangkan takabur adalah ciri orang-orang tercela."

Sikap rendah hati ibarat magnet yang membuat orang -orang sekitarnya mendekkat.Sebaliknya ,sikap congkak akan menjauhkannya dari orang-orang sekitarnya. Jangankan manusia , surga pun mengharamkan dirinya untuk dimasuki orang=orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun sebesar biji sawi
Sabda rosul SAW "takkan masuk surga orang-orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walaupun seberat biji sawi" (HR. muslim ).

Sikap tawadhu sangat erat kaitannya dengan sifat ikhlas . rangkuman keikhlasan seorang hamba ada pada ketawadhuannya . Orang yang mampu bersikap tawadhu berarti keikhlasan telah bersarang dihatinya .

Tawadhu bukan berarti menghinakan diri . Kita lihat kisah umar bin Khaththab. ketika beliau menyantap makanan bersama rakyatnya disanalah definisi tawadhu ditemukan .Lalu ketika umar berjalan kaki sedangkan sa'ad bin abi waqosh yang datang dari qodisiah yang menunggang kudanya , disinilah makna rendah hati yang sebenarnya . Lalu ketika Umar bergantian menunggang kuda dengan pembantunya kebaitul maqdis ,demikianlah arti tawadhu sesungguhnya.

Makna tawadhu tak cukup dijelaskan dengan kata-kata.tapi dengan sikap nyata.apakah kita sudah tawadhu ...mudah-mudah ...wallahu a'lam bishshawab.

buat afwan hendra makasih masukannya ..................................................tapi ketika kita dapat ilmu ,yang susah itu 'amalnya. Sudah kita 'amal yang sulit itu ikhlasnya.Ketika ikhlas telah didapat yang sulit itu khaufnya........................




Tidak ada komentar: